Translate

Sabtu, 11 Januari 2014

Matahari terbit dari arah terbenamnya

Lanjutan Menjadi Mualaf karena Meneliti Matahari Terbit dari Barat


Mungkinkah benda langit yang dimaksud tersebut adalah "PLANET X" atau "PLANET NIBIRU" ?

Baca juga artikel :
Ini tanda-tanda ilmiah bumi akan kiamat








========================================================================

Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam.

Ia mendapati informasi tersebut dari sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ”Siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah akan menerima Taubatnya.” (dari kitab Islam wa Qishshah)

========================================================================

Rasulullah bersabda,
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah)

Matahari terbit dari arah terbenamnya hanya terjadi selama satu hari saja, dengannya tertutuplah pintu tobat, kemudian gerakan matahari akan kembali seperti sediakala terbit dari timur sampai berdirinya kiamat.

Dalam hadis Ibn ‘Abbas, oleh Ibn Mardawiyah termaktub: 
“Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.”
(Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha)

========================================================================

Para ahli membuat beberapa skenario terkait berubahnya arah terbit matahari di Bumi.

Skenario pertama
Rotasi Bumi akan melambat sedemikian rupa sampai suatu ketika akan sama dengan revolusi bulan mengitari Bumi. Saat itu satu hari akan setara dengan 29 sampai 30 hari sehingga ada sisi Bumi yang mengalami malam selama sebulan dan sisi lain siang hari. Kondisi ini diperkirakan terjadi minimal 261 abad lagi atau 26.100 tahun mendatang.

Skenario kedua
Pergerakan Bumi akan terus melambat sampai akhirnya rotasi Bumi sama dengan revolusi Bumi mengitari matahari. Akibatnya, ada wilayah yang mengalami setahun siang dan setahun malam. Ketika itu Bumi sudah tidak akan bisa lagi dihuni makhluk hidup. Kondisi ini diperkirakan terjadi minimal 95 abad lagi.

========================================================================


*****

Ada yang menarik dari tulisan-tulisan tersebut diatas (penulis ambil dari beberapa sumber) yang kemudian menjadi bahan pertanyaan penulis sendiri :

  1. Apakah Demitri Bolykov sampai ke hadis "Matahari terbit dari arah terbenamnya hanya terjadi selama satu hari saja" karena yang penulis tangkap dari artikel Demitri Bolykov, Matahari terbit dari barat prosesnya dengan "evolusi" sedangkan menurut hadis prosesnya "revolusi" karena terjadi hanya satu hari saja.
  2. Dari 2 skenario para ahli tersebut diatas, artinya ada masalah besar yang terjadi di planet bumi ini bahkan sampai kepada punahnya/musnahnya kehidupan, sedangkan menurut hadis kehidupan di bumi seperti biasa, bahkan nanti semua manusia melihat peristiwa itu (Matahari terbit dari arah terbenamnya).
Beberapa waktu lamanya penulis merenung (karena ada benturan antara teori dan hadis) mencari sesuatu yang bisa menjelaskan kondisi ini (minimal buat penulis pribadi), bukan apa-apa sewaktu membaca artikel tentang Demitri Bolykov menjadi mualaf, penulis membuat kata-kata Subhanallah semoga semakin banyak orang yang diberi hidayah Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena menggunakan akalnya.
Tetapi bagaimana dengan benturan antara teori dan hadis, sebagai orang timur kita tahu bahwa orang barat lebih mengedepankan rasionya. Bagaimana dengan Demitri Bolykov ?.

Penulis penasaran ingin mencoba-coba melakukan sesuatu yang bisa menjelaskan ini semua (sekali lagi minimal buat penulis pribadi) dan juga berharap agar hidayah tetap melekat pada Demitri Bolykov.


History

Dulu pernah anak penulis mempunyai mainan magnet seperti pada gambar dibawah ini.

dan dulupun penulis pernah membuat beberapa coba-coba dengan mainan ini dari berbagai arah.

Tetapi penulis anggap mainan magnet ini tidak bisa dipakai untuk bahan percobaan/eksperiman karena gerakannya terlalu cepat.

Kemudian penulis teringat punya "kompas" yang penulis beli untuk tujuan "arah kiblat", jadi ada sebuah garis hitam di kompas penulis,  tujuannya jika penulis bepergian jauh kebetulan tidak menemukan masjid atau masjid jauh dari lokasi bisa dipakai sebagai petunjuk arah kiblat.

Dan kita sama-sama tahu bahwa di kompas ada arah-arah sesuai medan magnet bumi yaitu utara-selatan, timur-barat dan yang lainnya.


Analisa :

  1. Jika kutub bumi (kutub utara dan kutub selatan) terjadi pertukaran tempat "pasti karena suatu sebab" suatu sebab itulah yang mungkin mengganggu rotasi bumi atau mungkin juga revolusi bumi sehingga "matahari terbit dari arah barat".
  2. Ada hal besar yang membuat kutub utara berpindah tempat ke selatan dan sebaliknya, artinya ada yang mempengaruhi medan magnet bumi.
  3. Jika suatu medan magnet bergerak tentu yang bisa menggerakkan adalah medan magnet yang lainnya, maka jika medan magnet yang bergerak adalah bumi berarti penggeraknya adalah medan magnet benda langit lainnya.


Pencarian  alat eksperimen

Seperti yang penulis katakan diatas bahwa penulis punya "kompas" maka untuk ber-eksperimen berarti harus menghadirkan medan magnet yang lainnya.
Penulis mencari mainan magnet anak yang pernah dimiliki seperti gambar diatas tetapi ternyata sudah tidak ketemu atau tidak ada lagi (hilang).
Penulis akhirnya berusaha mencari alat lain yang mengandung magnet, dan ternyata penulis punya "tespen" yang pada ujungnya mengandung magnet, ketika di tes (didekatkan) ke kompas terjadi "pergerakan" pada kompas tersebut dan berarti bisa dipakai untuk bahan eksperimen.
Yang terakhir, penulis memerlukan alat peraga untuk melakukan simulasi agar lebih kelihatan hidup dan penulis dapatkan dari "Google Earth"


Jadi penulis sudah mendapatkan 3 alat sebagai bahan percobaan,  yaitu :

1.Kompas



2.Tespen



3.Google Earth










Dan satu alat lagi yang diperlukan untuk merekam/mendokmentasi, karena penulis tidak punya kamera akhirnya penulis menggunakan HP Samsung (Samsung Galaxy Y).






Eksperimen

Kemudian penulis memulai eksperimen :
Sesuai Rotasi bumi pada porosnya dan Revolusi Bumi mengelilingi matahari gerakannya adalah tergantung pada posisi utara selatan, maka penulis umpamakan saja seolah-olah kompas itu adalah bumi, dan untuk mengikuti seperti tergantung pada posisi utara selatan penulis mengambil rekaman dari arah selatan.

Urutan eksperimen sbb :

1.Tespen melewati kompas di arah utara (dari arah barat ke timur) 


2.Tespen melewati kompas di arah utara (dari arah timur ke barat)

3.Tespen melewati kompas di arah barat laut (dari arah barat daya  ke timur laut)

4.Tespen melewati kompas di arah barat laut (dari arah timur laut ke barat daya)

5.Tespen melewati kompas di arah barat (dari arah utara ke selatan)

6.Tespen melewati kompas di arah barat (dari arah selatan ke utara)

7.Tespen melewati kompas di arah barat daya (dari arah barat laut ke tenggara)

8.Tespen melewati kompas di arah barat daya (dari arah tenggara ke barat laut)

9.Tespen melewati kompas di arah selatan (dari arah barat ke timur)

10.Tespen melewati kompas di arah selatan (dari arah timur ke barat)

11.Tespen melewati kompas di arah tenggara (dari arah barat daya ke timur laut)

12.Tespen melewati kompas di arah tenggara (dari arah timur laut ke barat daya )

13.Tespen melewati kompas di arah timur (dari arah selatan ke utara)

14.Tespen melewati kompas di arah timur (dari arah utara ke selatan)

15.Tespen melewati kompas di arah timur laut (dari arah barat laut ke tenggara)

16.Tespen melewati kompas di arah timur laut (dari arah tenggara ke barat laut)



Dari ke 16 eksperimen tersebut diatas ternyata ada beberapa eksperimen yang bisa membuat kedua kutub berpindah tempat menempati kutub yang lainnya dan setelah itu kembali keposisinya semula, terjadi pada eksperimen No : 1,2,3 dan 16

Dan dikesempatan ini pula seperti telah dikatakan diatas bahwa di kompas penulis ada garis hitam untuk petunjuk arah kiblat, akhirnya penulis coba juga untuk tambahan eksperimen.

17.Dan subhanallah saat Tespen dicoba untuk melewati kompas menuju arah kiblat 

terlihat gerakan yang sangat mulus dan konstan sekali saat bergesernya atau berpindahnya kedua kutub (kutub utara menuju kutub selatan dan sebaliknya) begitu pula saat kembalinya kedua kutub ketempat nya semula mulus sekal, berbeda dengan saat penulis coba dari arah sebaliknya (tidak ditampilkan) ada momen tertentu yang membuat jarum kompas tidak konstan (jarum kompas bolak balik).

Jadi ada yang menarik buat penulis pribadi (sebagai seorang muslim) di eksperimen ke 17, bahwa gerakan/bergesernya/berpindahnya kedua kutub (kutub utara ke kutub selatan dan sebaliknya) selaras dengan garis hitam pada kompas untuk "arah kiblat".
Mungkin kebetulan saja karena penulis tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

Wallahu 'alam bisawab.



Point

Setengah dari pertanyaan penulis terjawab bahwa jika nanti matahari terbit dari arah barat prosesnya adalah dengan cara "revolusi" bukan evolusi.

Kemudian timbul pertanyaan lain, apakah bisa saat rotasi bumi terhadap porosnya terjadi perpindahan kedua kutub? jawabnya ternyata bisa ! ini penulis coba lagi dengan eksperimen yang penulis sebut saja sebagai "eksperimen GE" (Google Earth).
Coba kita lihat simulasi yang penulis lakukan menggunakan "Google Earth" (sebelumnya terima kasih banyak kepada "Google" yang banyak memberikan manfaat bagi kita semua).

----

Terlihat hasil simulasi tidak begitu mulus (patah-patah) saat perpindahan kedua kutub tersebut karena memang hanya memanfaatkan apa yang ada di PC saja untuk memutar arah 180 derajat, tetapi bukan gerak yang tidak mulusnya yang kita fokuskan tetapi hasil dari eksperimen GE yang terlihat.
Eksperimen GE ini hanya dimaksudkan dan atau untuk menunjukkan serta membuktikan bahwa ternyata bisa memungkinkan saat rotasi bumi terhadap porosnya terjadi perpindahan kedua kutub.

Inti dari hasil uji coba/eksperimen ini adalah "bisa terjadi" ada suatu saat nanti dalam satu hari "matahari akan terbit dari barat".

Namun timbul pertanyaan lain lagi, berarti selain gerak rotasi dan revolusi yang sudah kita ketahui  saat ini, suatu saat nanti bumi punya gerak lain yang bersifat spontan karena hanya terjadi satu hari saja, dan penulis sebut saja sebagai "gerak reposisi (reposition)" karena gerakan ini berakhir dengan kembalinya bumi ke posisi semula yaitu tergantung pada posisi utara selatan

Dan ini menuntaskan pertanyaan penulis.



Kondisi dan realita sesaat

Saat terjadinya perpindahan kedua kutub yang menyebabkan "matahari terbit dari barat" dibagi dalam 2 kondisi sbb :
  1. Kondisi siang hari, pada kondisi ini saat terjadinya gerak reposisi (reposition) bumi, pada belahan bumi yang sedang mendapat cahaya matahari jika melihat ke atas langit mengikuti perjalanan matahari dari pagi hari sampai sore hari akan melihat fenomena gerak matari yang akan condong ke kanan atau ke kiri tergantung dari arah mana datangnya benda langit yang melintasi bumi dan akan melihat matahari seolah-olah berputar, tetapi untuk kondisi ini mata telanjang tidak bisa melihatnya.
  2. Kondisi malam hari, pada kondisi ini saat terjadinya gerak reposisi (reposition) bumi, pada belahan bumi yang tidak mendapat cahaya matahari jika melihat ke atas langit mengikuti perjalanan malam hari ke pagi hari dan jika kebetulaan sedang mengalami bulan purnama akan melihat fenomena gerak bulan yang condong ke kanan atau ke kiri tergantung dari arah mana datangnya benda langit yang melintasi bumi dan akan melihat bulan seolah-olah berputar.


Kembali ke paragraf

Para ahli membuat beberapa skenario terkait berubahnya arah terbit matahari di Bumi.

Skenario pertama
Rotasi Bumi akan melambat sedemikian rupa sampai suatu ketika akan sama dengan revolusi bulan mengitari Bumi. Saat itu satu hari akan setara dengan 29 sampai 30 hari sehingga ada sisi Bumi yang mengalami malam selama sebulan dan sisi lain siang hari. Kondisi ini diperkirakan terjadi minimal 261 abad lagi atau 26.100 tahun mendatang.

Skenario kedua
Pergerakan Bumi akan terus melambat sampai akhirnya rotasi Bumi sama dengan revolusi Bumi mengitari matahari. Akibatnya, ada wilayah yang mengalami setahun siang dan setahun malam. Ketika itu Bumi sudah tidak akan bisa lagi dihuni makhluk hidup. Kondisi ini diperkirakan terjadi minimal 95 abad lagi.



Kemudian ke paragraf

Rasulullah bersabda,
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah)

Matahari terbit dari arah terbenamnya hanya terjadi selama satu hari saja, dengannya tertutuplah pintu tobat, kemudian gerakan matahari akan kembali seperti sediakala terbit dari timur sampai berdirinya kiamat.

Dalam hadis Ibn ‘Abbas, oleh Ibn Mardawiyah termaktub: 
“Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.”
(Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha)



Dan penulis tambahkan, begitu banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menggambarkan tentang hari kiamat, salah satu contoh pada surat ke 70 dalam Al-Quran ayat  ke 8 s/d 12 (Surat Al-Ma`ārij)


Seperti yang telah penulis sebut diatas bahwa ada terjadi benturan antara teori dengan hadis apalagi dalam beberapa surat Al-Quran yang menggambarkan tentang kejadian pada hari kiamat.




Kesimpulan : 
  1. Matahari bisa terbit dari arah barat karena ada medan magnet lain yang cukup besar yang melintasi bumi sehingga mempengaruhi medan magnet bumi, medan magnet besar terebut bisa meteor, komet atau benda langit yang lainnya.
  2. Proses terjadinya matahari terbit dari barat adalah dengan cara revolusi (cepat) bukan dengan cara evolusi (lambat).
  3. Pada saat matahari terbit dari barat, di bumi tetap masih ada kehidupan seperti biasanya, tidak ada perubahan yang signifikan (ekstrim) kecuali hanya beberapa jam saja.
  4. Ada tambahan gerak pada bumi pada saat terjadinya matahari terbit dari barat (selain rotasi dan revolusi) yaitu "gerak reposisi (reposition)"
  5. Terjadi benturan antara teori dengan Qur'an dan Hadis

Analogi
  • Qur'an dan Hadis berasal dari wahyu dari sang Maha Pencipta "Allah Subhanahu Wa Ta'ala" sedangkan teori adalah hasil dari penelitian dan eksperimen manusia (mahluk yang diciptakan), pada puncaknya nanti (akhirnya juga) akan membenarkan wahyu.
  • Sedikit demi sedikit ilmu pengetahuan membuktikan/membenarkan apa-apa yang sudah diketahui oleh umat Islam 1.400 tahun yang lalu yang berasal dari Qur'an dan Hadis.

Wallahu 'alam bisawab


***********************************************************************************

Semoga tulisan ini terbaca oleh Demitri Bolykov ataupun Bolykov-Bolykov yang lain untuk ditelaah lebih lanjut.

Jika tulisan ini tidak berguna ataupun tidak ada manfaatnya sama sekali maka silahkan di delete ataupun dibuang sebagi sampah.

Jika tulisan ini ada sedikit manfaatnya silahkan di copas ataupun dikembangkan lebih lanjut semoga berguna bagi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin.


********************************************************************************************************************************************
Bekasi Utara, Jawa Barat, Indonesia
Penulis/skenario : Hery Setiono
Asistan : Hersan Andhika Putrano





                                                                                                                                                                                                                         
Mungkinkah benda langit yang dimaksud tersebut adalah "PLANET X" atau "PLANET NIBIRU" ?

Baca juga artikel :